man behind the counter

UMKM Go Digital : Tantangan dan Peluang

UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 62,2% pada tahun 2022 [Sumber: Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia]. Namun, di tengah peran vitalnya, UMKM Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan yang krusial adalah implementasi analisis data secara konsisten.

Kesenjangan dalam pemanfaatan data di kalangan UMKM mudah terlihat. Padahal, data merupakan sumber daya yang sangat berharga di era digital ini. Analisis data yang dilakukan secara konsisten dapat membantu UMKM dalam membuat keputusan bisnis yang lebih baik, meningkatkan efisiensi, dan pada akhirnya, mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

crop faceless woman working on netbook in office
Photo by Karolina Grabowska on Pexels.com

Apa saja tantangan utama yang dihadapi UMKM dalam menerapkan analisis data secara konsisten:

1. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang Kompeten

Analisis data membutuhkan keahlian khusus, mulai dari pengumpulan data, pembersihan data, hingga analisis dan visualisasi. Sayangnya, banyak UMKM yang kekurangan SDM dengan kemampuan tersebut. Berdasarkan Riset ManpowerGroup Indonesia 2022, 7 dari 10 perusahaan di Indonesia mengalami kesulitan dalam mencari tenaga kerja dengan keahlian yang dibutuhkan. Hal ini tentu saja menjadi hambatan bagi UMKM untuk memanfaatkan data secara optimal.

2. Infrastruktur Teknologi yang Terbatas

Selain SDM, infrastruktur teknologi yang terbatas juga menjadi tantangan UMKM dalam analisis data. Banyak UMKM yang belum memiliki perangkat lunak atau sistem yang memadai untuk mengelola dan menganalisis data mereka. Perangkat lunak analitik data biasanya membutuhkan biaya langganan atau lisensi yang cukup tinggi dan sulit dijangkau oleh UMKM dengan modal terbatas.

3. Budaya Berbasis Data yang Belum Mendarah Daging

UMKM di Indonesia masih banyak yang mengandalkan intuisi atau pengalaman dalam membuat keputusan bisnis. Budaya berbasis data belum secara penuh diterapkan. Padahal, keputusan bisnis yang didasarkan pada analisis data biasanya lebih akurat dan menguntungkan dibandingkan dengan keputusan yang diambil berdasarkan asumsi belaka.

4. Kesulitan dalam Mengumpulkan dan Mengelola Data

Data yang berkualitas adalah pondasi dari analisis data yang efektif. Namun, banyak UMKM yang mengalami kesulitan dalam mengelola datanya. Mereka tidak memiliki sistem yang terpusat untuk menyimpan data atau data mereka tersebar di berbagai tempat dalam format yang berbeda-beda. Hal ini tentu saja menyulitkan proses pengumpulan dan pengelolaan data sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk analisis secara efektif.

5. Kurangnya Pemahaman tentang Manfaat Analisis Data

Banyak pelaku UMKM yang belum menyadari pentingnya analisis data dan manfaatnya bagi kelangsungan bisnis mereka. Mereka mungkin beranggapan bahwa analisis data terlalu kompleks dan tidak perlu diimplementasikan pada bisnis kecil. Padahal, dengan pemahaman yang tepat, analisis data dapat disederhanakan dan diterapkan secara efektif di semua jenis bisnis, termasuk UMKM.

laptop and papers of employees during a meeting
Photo by Kampus Production on Pexels.com

Meskipun tantangan yang dihadapi cukup berat, UMKM tidak perlu putus asa. Ada beberapa langkah strategis yang dapat diambil untuk mengatasi tantangan tersebut dan mulai menerapkan analisis data secara konsisten:

  • Membangun SDM yang Kompeten: UMKM dapat bekerja sama dengan lembaga pelatihan atau perguruan tinggi untuk mengadakan pelatihan dasar analisis data bagi karyawan. Selain itu, terdapat banyak platform online yang menawarkan kursus analisis data secara gratis atau dengan biaya terjangkau.
  • Memanfaatkan Teknologi yang Terjangkau: Tidak semua perangkat lunak analisis data memiliki harga yang mahal. Beberapa penyedia menawarkan aplikasi gratis dengan fitur dasar yang sudah cukup memadai untuk kebutuhan UMKM awalnya. UMKM juga dapat memanfaatkan layanan cloud computing yang menyediakan ruang penyimpanan dan alat analisis data dengan sistem pembayaran sesuai pemakaian.
  • Mendorong Budaya Berbasis Data: Perubahan perilaku dan mindset perlu dilakukan untuk menanamkan budaya berbasis data di dalam perusahaan. Para leader UMKM perlu secara aktif mempromosikan pentingnya data dan mengintegrasikan analisis data dalam proses pengambilan keputusan bisnis.
  • Menerapkan Manajemen Data yang Efektif: UMKM perlu memiliki sistem dan prosedur yang tepat untuk mengelola datanya. Hal ini mencakup menetapkan standar pengumpulan data, pemformatan data, dan penyimpanan data.Dengan sistem yang efektif, data dapat diakses dan dianalisis secara lebih mudah.
  • Bekerja Sama dengan Konsultan atau Penyedia Layanan: UMKM dapat bekerja sama dengan konsultan atau penyedia layanan analisis data untuk mendapatkan bantuan dalam mengimplementasikan prosesnya. Para profesional ini dapat membantu UMKM dalam menetapkan strategi analitik data, mengelola data, dan melakukan analisis data sesuai kebutuhan bisnis UMKM.

Baca artikel Membangun Kultur Berbasis Data dengan Anggaran Terbatas – Tips untuk UKM Indonesia untuk langkah-langkah awal bagaimana UMKM bisa memulai memanfaatkan data bagi bisnis.

Analisis data merupakan alat yang sangat ampuh untuk membantu UMKM berkembang dan bersaing di pasar global. Meskipun ada beberapa tantangan yang dihadapi, bukan berarti tantangan tersebut tidak bisa diatasi. Dengan langkah strategis dan komitmen yang kuat, UMKM dapat mulai menerapkan analisis data secara konsisten dan menuai berbagai manfaat seperti meningkatnya efisiensi, produktivitas, efektivitas pemasaran, dan kepuasan pelanggan. 

Mari wujudkan UMKM Indonesia yang lebih berdaya saing dengan menerapkan kekuatan data!

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *