UMKM, tulang punggung perekonomian Indonesia, tengah menghadapi era baru yang serba digital. Di tengah gempuran platform daring dan pesatnya arus informasi, para pelaku UMKM, baik pemilik bisnis maupun tim yang menjalankan bisnis tersebut, dituntut untuk melek data dan digital. Literasi data dan digital yang kuat akan menjadi senjata ampuh UMKM untuk bertahan dan bertumbuh dengan efektif.
Mengapa literasi data dan digital perlu menjadi perhatian yang penting bagi UMKM Indonesia. Faktanya, banyak UMKM yang masih terkendala dalam:
Data Kominfo pada tahun 2022 menyatakan bahwa dari 64,2 juta unit UMKM, hanya 13 persen yang memanfaatkan teknologi digital dalam usaha mereka[1]. Hal ini menjadi salah satu indikator bahwa literasi digital pelaku UMKM di Indonesia masih perlu untuk didorong.
Kurangnya Pemahaman Data:
Banyak pelaku UMKM belum memahami pentingnya data untuk perkembangan bisnis. Mereka kesulitan mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data pelanggan, penjualan, dan tren pasar untuk membuat keputusan bisnis yang tepat.
Minimnya Keterampilan Digital:
Kemampuan dasar menggunakan teknologi digital untuk memasarkan produk, mengelola keuangan, dan melayani pelanggan secara online masih terbatas. Ini berakibat pada kurangnya kehadiran UMKM di platform digital dan ketidakefektifan pemanfaatan berbagai aplikasi bisnis yang tersedia.
Kerentanan Keamanan Siber:
UMKM rentan terhadap serangan siber karena kurangnya pengetahuan tentang keamanan data dan praktik terbaik untuk melindungi informasi sensitif pelanggan dan bisnis.
Kesulitan Mengakses Infrastruktur:
Keterbatasan akses internet dan perangkat digital di daerah terpencil menghalangi UMKM untuk berpartisipasi penuh dalam ekonomi digital.
Akibat dari rendahnya literasi data dan digital, UMKM Indonesia tertinggal dalam persaingan bisnis. Mereka kehilangan kesempatan untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas. Padahal, dengan pemasaran digital yang efektif, UMKM bisa menjangkau calon pelanggan di seluruh Indonesia, bahkan mancanegara.
Ketertinggalan dalam literasi data dan digital juga membuat UMKM kehilangan peluang untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, Pemanfaatan teknologi digital dapat mengotomatisasi berbagai tugas administratif dan operasional, sehingga menghemat waktu dan tenaga kerja. Kemampuan pengelolaan data yang baik juga memungkinkan UMKM mengidentifikasi peluang-peluang efisiensi pada proses bisnis yang dapat ditindaklanjuti.
Pemanfaatan software akuntansi dan aplikasi keuangan digital memudahkan pengelolaan keuangan UMKM, menghasilkan laporan keuangan yang akurat, dan mempermudah pengambilan keputusan finansial. Sayangnya, banyak UMKM yang belum siap untuk memanfaatkan sistem ini. Di samping proses ini membutuhkan keteraturan dan konsistensi proses, penggunaan software akuntansi dan aplikasi keuangan digital tentu membutuhkan kemampuan literasi data dan teknologi yang baik.
Selain itu, rendahnya literasi data dan digital juga membuat UMKM kehilangan kesempatan untuk meningkatkan daya saing mereka melalui pelayanan pelanggan. Memanfaatkan data konsumen yang dianalisis dengan baik memungkinkan UMKM untuk memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan, sehingga mereka dapat beradaptasi dan menawarkan produk atau layanan yang lebih sesuai.
Berikut beberapa langkah strategis yang dapat diambil untuk membangun data dan digital literacy di kalangan UMKM Indonesia:
Pelatihan dan Bimbingan: Pemerintah dan lembaga swasta perlu menyelenggarakan pelatihan dan bimbingan yang komprehensif tentang data dan digital literacy. Pelatihan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik UMKM, dengan modul yang mudah dipahami dan dipraktikkan.
Workshop dan Seminar: Kegiatan workshop dan seminar yang membahas topik-topik seperti analitik data, pemasaran digital, dan keamanan siber perlu diadakan secara rutin dan mudah diakses oleh para pelaku UMKM.
Penyediaan Materi Edukasi: Dibutuhkan partisipasi dari para ahli untuk menyediakan materi edukasi berbasis online dan offline yang mudah diakses oleh UMKM. Materi ini bisa berupa modul pelatihan, video tutorial, dan artikel yang membahas berbagai aspek data dan digital literacy.
Pendampingan oleh Mentor: UMKM bisa dibantu oleh mentor yang berpengalaman dalam bidang digital. Para mentor ini dapat memberikan konsultasi dan bimbingan secara langsung untuk membantu UMKM menerapkan strategi digital yang tepat.
Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna: Pemerintah dapat memfasilitasi UMKM dengan menyediakan teknologi yang terjangkau dan mudah digunakan untuk pengelolaan data dan pemasaran digital.
Selain inisiatif dari pemerintah dan lembaga swasta, para pelaku UMKM juga harus memiliki semangat untuk belajar dan beradaptasi. UMKM dapat mengikuti pelatihan dan seminar yang tersedia, serta secara aktif mencari informasi dan pengetahuan baru tentang dunia digital.
Dengan penguasaan data dan digital literacy yang baik, UMKM Indonesia akan mampu mengelola bisnis secara lebih efisien dan efektif. Data yang dianalisis dengan baik dapat membantu UMKM membuat keputusan bisnis yang tepat, mulai dari penentuan target pasar, pengembangan produk, hingga strategi pemasaran.
Penguasaan literasi data dan digital yang mumpuni juga akan mampu meningkatkan daya saing UMKM. UMKM yang melek digital dapat memanfaatkan platform online untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan bersaing dengan kompetitor secara lebih efektif. UMKM yang sadar data juga akan mampu memahami data pelanggan, sehingga dapat melakukan personalisasi produk dan layanan, serta meningkatkan loyalitas pelanggan.
Memiliki literasi data dan digital yang baik juga berarti memiliki pemahaman yang baik tentang keamanan data. Ini akan membuat UMKM terhindar dari serangan siber dan kebocoran data yang merugikan, sehingga meningkatkan kepercayaan pelanggan dan stakeholder.
Membangun data dan digital literacy merupakan sebuah keniscayaan bagi UMKM Indonesia di era digital. Dengan penguasaan literasi tersebut, UMKM dapat bertumbuh, berkembang, dan memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam peta bisnis Indonesia. Yuk, UMKM Indonesia, waktunya melek data dan digital untuk menguasai ekonomi di negeri sendiri!
Referensi